Bismilillah
Asslamu'alaykum???
Khayfa Haluq?
Ana Bik Khoirr
Wa Anti?
Langit yang hitam pekat ini, seperti biasa tak terdapat
bintang tapi tetap dingin ingin menusuk relung-relung qalbu. Beberapa menit
lalu, daku sempat menghubungi beberapa orang yang sangat jauh dan jarang
bertemu denganku.
Oh ya, apa kabar diri? Baik-baik sajakah? (biarkan diriku
yang menjawab, tak perlu tertulis hanya perlu tersirat dan dipahami) (wadaow,
ini apa sih?hahaha)
Tentang mimpiku
‘Semua orang berhak bermimpi’. Benar bukan? Semua orang
memang berhak bermimpi. Mereka ingin menjadi dokter, ingin mejadi nutrisionis,
menjadi insiyur, menjadi apapun itu, semua hal tersebut adalah hak mereka.
‘Begitupula dengan impian’. Semua orang berhak memiliki
impian. Mereka ingin ke Amerika, ingin membangun rumah sakit, ingin pergi ke
Turki, ingin kemanapun itu, hal tersebut adalah hak mereka.
Beberapa hari ini, Alhamdulillah aku telah di terima di
Universitas Swasta fakultas Kedokteran. Yah, Alhamdulillah. Tapi, hal yang
inign kutulis kali ini tentang mimpiku.
Aku ingin jadi dokter. Dari dulu aku ingin jadi dokter. Aku
ingin membantu orang yang kesusahan yang sedang sakit. Namun dibalik takdir
ini, tersimpan begitu banyak perasaan, cobaan yang mungkin susah untuk
dijabarkan namun bisa juga dijalani. Mungkin cobaan ini susah diiterima namun
tersirat begitu banyak pesan bermanfaat ternyata. Dibalik perjuangan
mendapatkan takdir yang tertuliskan untukku ini menyimpan sejuta rasa di dada.
1.
Sedih
Siapa yang tak sedih coba, kalau tempat
yang diimpikan dan membuat kita berpikir itulah tempat yang terbaik bagi kita
ternyata bukan tempat terbaik bagi kita menurut Allah. Sedih sekejap menusuk
sinus arteriola jantung yang berdenyut menjalar ke kepermukaan jantung hingga
ke bilik-bilik jantung(dibaca=rasanya sakit hati coy). Tapi, apa boleh buat,
bukankah selalu ada yang terbaik dari Allah Ta’ala untuk kita? Jadi nggak usah
sedih-sedih terlalu lama deh karena percaya deh pasti Allah memberikan yang
terbaik untuk kita. Pasti! Selalu Ada yang terbaik untuk kita! Percaya deh!
Sebab awalnya aku berharap bisa menjadi
mahasiswa di universitas negeri Kedoktran tapi Ternyata menurut Allah, aku
lebih cocok di univ. Swasta kedokteran. Ya udah, nggak papa yang penting aku
sudah berusaha, bukan?!
2. Senang
Aku senang meski univ. Swasta dan mahal
tentunya, hahaha. Fakultas kedokteran univ. Ini memiliki akreditasi A dan
memiliki fasilitas yang cukup memadai dan aku bahagia juga ditempat ini, aku
bahagia kok disini, hahaha. Meski mahal tapi, orang tuaku memang dari awal menyarankan
diriku untuk kuliah di tempat tersebut. Jadi, aku bahagia... Masya Allah
3. Galau
Sempat beberapa hari galau sebelum ada
pengumuman kelulusan di universitas tersebut, deg degan gimana begitu.
Bagaimana nggak galau? Mengingat saat tes SBMPTN, terdapat kesalahan teknis dan
fatal yang telah kulakuan, jadi aku tes di univ. Swasta fakultas kedokteran,
dan pada akhirnya aku lulus di universites tersebut.
4. Bersabar
Cobaan yang sempat menggemparkan hatiku ini.
Lebih mengajarku untuk bersabar dan dewasa. Tahu kenapa? Karena aku merasa
lebih dewasa dan jernih pemikirannya setelah sakit hati yang kualami beberapa hari lalu. Sekarang, aku
baik-baik saja dan tidak apa-apa.
Beberapa tahun mempersiapkan diri untuk
masuk ke sebuah univ. yang kuinginkan hancur dengan kesalah teknis, kecil tapi
fatal saat ujian berlangsung. Siapa yang tak gempar? Satu hal yang membuatku
tenang adalah menerima semua ini takdir, bersabar, dan selalu berpikir semua
ini adalah hal yang terbaik
Man Shabara Shafira
Kata
Allah Ta’ala barang Siapa yang bersabar maka dia akan beruntung
Cobaan ini juga mengajarkanku untuk membuka pola pikir baru dan tidak terperangkap pada pemikiran anak remaja yang menatap semuanya secara idealis. Sebenarnya masih banyak perasaan lain yang sempat menerpa
hariku saat itu. Tapi untuk saat ini, yah ini saja dulu lah. Hahaha....
Secara menyeluruh, cobaan ini membuatku menjadi lebih dewasa, tegar, dan kaya akan sudut pandang pemikiran.
Terkadang kita harus merubah pola pikir untuk mendapati makna yang ingin Allah sampaikan pada kita atau terkadang kita harus diam, menunggu dan menjalani takdir yang ada dan pada pertengahan jalan takdir, kita mendapati jawaban akan pertanyaan-pertanyaan itu. (apa ini....sok dewasa sekali, hehehhe kalau tidak dimengerti abaikan saja yah...hahaha)
Selamat
Menjalankan ibadah puasa!!hehehe