Jumat, 23 Desember 2011

Bernostalgia di masa itu


Bismillah...
Hari ini enaknya ngapain yah
Enggak tau
hari ini nggak ada cerita asik, jadi ku habiskan aja untuk bernostalgila, eh salah, maksudnya bernostalgia di zaman itu.
Soppeng, si kota kalelawar (hehehe)

Jadi teringat hari dimana kita pergi study tour ke soppeng. Tiga hari memang singkat, mungkin sangat singkat, tapi banyak momen yang tak terlupakan.
Hari pertama, kita berangkat menggunakan bus yang lumayan sempit. Ada sekitar tujuh bus yang digunakan untuk pergi ke kampungku, soppeng kota yang pemandangannya masih asri nan indah. Soppeng yang selalu membuatku rindu lagi untuk ke sana.
Aku duduk di bus yang bertuliskan X.2, bus yang dikatakan cukup sempit ini membuatku sesak namun cukup nyaman sih. Di sampingku, eorang putri guru fisika alias Nayla Qurnillah duduk dan menyandarkan kepalanya di bahuku yang kecil, berat sih, tapi nggak papa.
Sepanjang perjalanan, aku sangat menikmati pemandangan yang indah itu, pemandangan yang sangat jarang kutemukan di daerah perkotaan (kan anak kota geto...hehehe sok). Satu yang membuatku agak risih adalah kursi yang menjadi sandaran kepalaku terlalu maju jadi nggak bisa sandar dengan nyaman, akhirnya aku bersandar di jendela bus itu, setidaknya itu lebih nyaman ketimbang harus sandar di kursi yang sandarannya maju, nanti leherku sakit lagi.
Diperjalan kita singgah sebentar, disebuah warung, entahlah warung apa namanya yang kuingat hanya warung. Di tempat itu aku beli makanan dan berfoto-foto ria.
Lalu lanjut lagi. Tak sepi, suasana ditempat itu sungguh tak sepi, temanku sibuk melawak, menyanyi,dan pattotoai sama kernek mobil ini. jadi seru banget, tertawa mereka masih teringat dengan jelas di ingatanku.
Tiba, kita tiba di hotel Aman, hotel yang direkomendasikan oleh pak yang melantunkan single“oh jelas, pasti”, maksudnya ia selalu mengatakan “oh jelas, pasti”. Udah ada bayangan siapa orangnya? Yaps, bener banget itulah dia Pak Ismail Daud.  Lokasi hotel ini  tak cukup jauh dari mesjid raya soppeng. Ditempat ini aku tinggal sekamar dengan sebelas orang lainnya. Mungkin kamar inilah yang paling full penghuni tapi paling tentram alias pendiam penghuninya.
Hari pertama nggak ada aktifitas yang berarti, makan minum, shalat, tidur semua terlihat flat. Mungkin akan berbeda rasanya jika waktu sore hari aku ikut bersama temanku ke SMAN 1 Soppeng dan menonton pergelaran Marching Band-nya, tapi sayangnya aku lebih memilih untuk berlayar dilautan kapuk karena kecapean di perjalanan tadi.
Malam hari temanku sibuk main UNO. Fathimah mencoba main juga, shasa teman aku menyengka kalau fathimah nggak tau main begituan, tapi ia kaget karena ternyata Fathimah jago main UNO, dia juga menang.
Sasa said kurang lebih kayak begini: “fathimah, itu kartu 6 + dikasih turun supaya menangki”
Fathimah said kurang lebih kayak begini: “kutauji kodong”
Suasana jadi semakin lucu, sasa ketawa cengar,cengir
Sasa said: “oh..kubilang ndak kita tau, fathimah”
Malam hari, ada tragedi loh, Khairunnisa Mursalim yang akrab disapa Icha terjebak dalam kamar mandi, kami semua sibuk memberi semangat agar Icha bersabar, kami juga berdoa agar Icha cepat keluar dari sana. Kamar mandinya nggak mau terbuka, bagaimana ini? satu hotel kaget loh, ditempat ini gadus dengan suara sorak yang ingin membuat Icha bersabar dan semangat. Bapak pemilik hotel sudah berusaha membuka pintu kamar mandi, bapak itu mendongkrak pintunya dengan badannya masih belum terbuka, setelah mungkin kurang lebih setengah jam akhirnya Icha dapat keluar, pengen banget aku meluk Icha, tapi nggak jadi aku Cuma mengucap syukur, Alhamdulillah.
Kami tidur satu kasur 6 orang, full benar. Iya, kami nggak bisa gerak banyak. Seperti kue lapis yang dipotong 6 bagian, bagian kami yah itu aja. (perumpamaan yang geje, nggak usah dihiraukanlah)
Hari kedua, adventure began. Yeah ini adalah hari yang paling menyenangkan, kita pergi ke lejja, tempat permandian air panas di soppeng. Jalan ke sana Masya Allah banget, kayak roller coaster, teman aku sih nggak tahu kenapa selalu bilang hati-hati sama sopir busnya, tapi aku seneng banget kalo kayak gini, seperti naik roller coaster betulan. Kalo ditikungan tajam aku selalu bilang “Asik sekali”, temanku malah bilang “hati-hatiki om bawa mobil”. Siapa yang salah settingan adrenalinnya yah? Entahlah, yang penting have fun aja.
Sebagian temanku yang lain sibuk foto-foto, melawak, dan menyanyi.  Agak risih sih sebenarnya yah tapi aku mencoba untuk menikmatinya ƪ(ºơº)˩. Lama kalamaan aku menikmatinya juga, aku Cuma cengar cengir karena dengar suara temanku, dan lawakannya.

Tiba di lejja, eh belum...kita baru tiba di tempat parkirnya. Wadowh... guru aku bilang kalau aku harus berjalan dari tempat parkir ini sampai ke permandian lejja yang jauhnya mungkin kira-kira 200 meter sambil mengumpulkan 10 daun dari pepohonan di Lejja itu dan menuliskan nama famili daun tersebut. Asik sih tapi huawk...huawk...huawk...(׳º׳Δ׳º׳), kakiku pegel banget.
Pohonnya juga pada tinggi-tinggi, dan teman kelompok aku, Fathimah juga nggak bisa meraih daun pepohonan itu. tolong...tolong. untuk Gede datang, Gede yang bisa dibilang cukup tinggi bisa meraih daun di pohon itu, thanks Gede.  ҇ ơ ҇
Ketika aku menuju lokasi permandian, mataku kepincut pohon besar yang bersinar, berwarna putih ditengah-tengah pohon berwarna coklat nan tinggi. Aku nggak tahu itu pohon apa, tapi sumpah dia bersinar karena warnanya yang putih (kalian liat gambar diatas nggak, disebelahnya itu ada pohon putih, itulah pohon yang bersinar, perhatikan deh).  Awalnya aku pengen banget kesana, tapi karena tiba-tiba guru aku, ibu Mus datang dan larang-larang gitu, nggak jadi deh, padahal banyak banget teman aku yang pergi kesana, jadi nyessal deh nggak kesana.
Lanjut lagi perjalananku, lagi-lagi mata aku kepincut sama lipan atau kaki seribu atau entahlah apa namanya, warnanya aneh dan lipan ini agak besar dibandingkan cacing yang lain.Sih fathimah malah nusuk-nusuk tubuhnya dengan ranting pohon itu, lalu difoto deh.
Huawk...diujung jalan saat hampir tiba di lokasi permandian itu ternyata ada anjing besar banyak lagi. Eh, tapi anjingnya nggak ngejar aku jadi have fun aja, awalnya sih aku pengen banget lari, tapi anjingnya juga nggak ngapa-ngapain yah udah. Anjing itu Cuma melihat, aku berjalan, dia seperti mata-mata gitu deh. Pasti aku cantik, jadi diliatin sama anjing itu (wlah sok kecantikan, biarin aja..hehehe).
Tiba di Permandian Lejja. Pemandangan yang indah. Sekitar ada tiga kolam. Kolam pertama, pendek tapi panas, kedua sedang. nggak terlalu panas, dan kolam ketiga dalam tapi nggak terlalu panas juga.
 Sebenarnya aku udah berapa kali ketempat ini. hanya ssaja suasana kali ini sungguh berbeda, karena teman-teman aku pada ikut.(satu angkatan, banyak yah!)
Kami makan-makan disana, sebagian lainnya ada yang pergi mandi, pergi foto-foto apalagi, dan aku hanya bertengger di sebuah rumah yang disewa sekolah sebagai tempat peristirahatan di Lejja ini, tak lama aku mulai melangkahkan kakiku,selangkah, dua langkah, tiga langkah untuk berjalan-jalan ditempat ini. belum berjalan jauh, ternyata oh ternyata teman aku mau ketoilet, yah (º‚º) aku temanin lagi deh. Setibanya di toilet itu. ada toilet tiga berjajar, tapi ternyata eh ternyata lagi..Cuma satu yang berfungsi, mana antriannya panjang lagi. Di belakang kami, kalau tak asalah ada ibu-ibu hamil, jadi kami persilahkan beliau dulu untuk memfungsikan eh salah...bukan memfungsikan tapi mensetengah fungsikan, karena sungguh kamar mandinyapun nggak normal fungsinya juga jadi nggak optimal alias kotor tapi aku masih bersyukur akan lebih parah lagi kalau tak ada satupun dari kamar mandi itu yang berfungsi, kita buang air dimana dong kalau toilet nggak ada.
Setelah selesai memfungsikan toilet itu, ternyata kita udah pada mau kembali ke bus, hufh...baru juga mau pergi jalan-jalan, eh udah harus kembali kebus itu lagi. Jadi nggak bisa nikmati pemandangan indah disana deh, tapi nggak papa, kita kembali naik roller coaster.
Heits...tapi,tapi,tapi kok ada yang aneh yah. Pas kami mau pergi ketempat parkir, kami dilarang memakai rute yang sama. Kata guru kami kami harus menaiki tangga yang ada dipojokan sana jadi lebih cepat sampai di Tempat parkir. Apa????kenapa pas nyampe ditempat ini kita nggak ambil rute ini aja, rute pertama kita harus jalan 200 meter lalu sampai ketempat permandian, rute ke dua kita hanya naik dan menuruni tangga yang panjangnya mungkin 50 meter doang. Ih....jadi sebel banget deh, kan kaki nggak perlu sakit seperti ini.
Waktu itu aku curhat emosi sama teman aku, ternyata dibelakang ada guru. Hehehe jadi malu...terus guru aku jadi angkat bicara deh. “itu buat olahraga kalian”kata pak Said guru olahragaku. Aku Cuma jawab “oh...oh....oh..iya pak” sambil cengar cengir geje khasku, masih malu aku hehehe...
Tiba di bus kami, next adventure is the house of butterflies alias rumah perkembang biakan kupu-kupu, eh kalian tahukan kalau soppeng merupakan kota penghasil sutra di Sulawesi Selatan. Yaps, karena itu kami kesana, untuk melihat metamorfosis kupu-kupu yang diambil benangnya pada saat menjadi kepompong.
Tiba disana, aku melangkahkan kaki bersama temanku kerumah itu. rumah yang terlihat tua, tapi menyenangkan. Disana ada ibu-ibu yang ramah, pemilik rumah yang menhasilkan benang untuk dijadikan sutra itu. jadi waktu itu , aku dan kawan-kawan dapat tugas dari pak Ismail untuk membuat laporan tentang pengembangbiakan ulat daun yang dikembangbiakkan dirumah ini, dari telur sapai jadi kupu-kupu, selain itu benangnya digunakan untuk apa dan menghasilkan apa pula.
Oleh karena tugas itu, aku berspek-spek ria pada ibu ramah tersebut, aku bilang ibu ramah karena beliau sangat ramah, selain itu karena aku lupa dengan namanya, hehehee.. logat ibu, ibu, itu kentara kok logat orang Soppeng yang nada tempo bicaranya agak cepat.
Sehabis berspek-spek, aku foto-foto di tempat itu, aku juga foto ulatnya, kepompongnya, kupu-kupunya, tapi aku lupa berfoto dengan pemilik rumah tersebut alias ibu ramah itu. kami juga bercerita banyak hal, biasa kalau udah cerita agak susah berhenti,hehehe
Yah, saatnya kita berpisah dari ibu ramah. Aku kembali ke bus, sebelum naik ke bus kami sempat foto kelas dulu, walau kurang lengkap, ada beberapa temanku yang tak ikut ke Soppeng, jadi kesannya kayak foto geng.
Perjalanan selanjutnya ke rumah seratus tiang, alias Bola Siratu. (dari gambarnya aja agak mengerikan sedikit yah! hehe)

Wow...tempo doeloe banget disini. Di tempat ini juga ada peraturan anehnya, masa kita nggak boleh mengambil foto apapun ditempat ini. aneh bukan? terutama foto orang, nggak boleh. Temanku yang usil dan mencoba untuk mengambil foto di tempat ini, layar kamera HP-nya jadi oranye gitu. Sapa suruh, nggak nurut aturan sih! Hm..nggak tahu kenapa sih kok perturannya aneh kayak gitu, tapi aku nggak mau bahas terlalu jauh tentang hal ini, skip aja yah.
Setelah itu dari rumah itu, aku pergi kerumah ibu Mus, disana kita makan-makan, wuih enaknye...apalagi ada ubi goreng yang enak banget disana, terus temanku dikasih ole-ole makanan, kata ibu Mus guru bahasa Jerman disekolah aku ole-ole itu buat dimakan di bus dan dihotel, tapi kok temanku sok ogah-ogahan begitu yah padahal kan makanannya enak, dan Insya Allah halal dan baik. Tapi ya sudahlah.
Lanjut, kita kembali ke Hotel Aman. Sesuai namanya “Aman” aku ngerasa “Aman dan tentram” (walah sok). Malam hari kita makan rame-rame, guru dan murid makan bareng-bareng, suasananya aku suka banget, kayak harmonis gitu.
Selesai makan, kita shalat barang satu kamar, lalu ngerjain tugas daun-daun yang tadi yang diberikan oleh Pak Ismail juga.
Tiba-tiba saja, tolong....(heboh).
“Ada apa ini?”
Teman aku pinsang, Aliyah pinsang, asmanya kambu lagi. Dia segera dilarikan kerumah sakit terdekat dari hotel ini. Anggota PMR keren banget saat itu, Utri, Dina, dan kawan yang lainnya cool banget nolongin Aliyah. 
kami semua yang ada dihotel ini sangat cemas, guru aku yah pengen jenguk Aliyah malah nyasar keklinik dokter lain, wadowh lucu juga. Teman aku dikondisi genting seperti ini masih bisa mencairkan suasana dengan lawakannya, setidaknya itu membuat pikiran kami jadi jernih kembali.
Keesokan harinya, the last day. Orang tua Aliyah datang, Aliyah pulang bersama kedua orangtuanya. “Hati-hati yah Aliyah”. Sementara kami, sehabis sarapan tancap gas lagi menuju museum bersejarah dikota ini. disana kita pada jepret-jepret, alias foto-foto. Wah benda bersejarah banyak banget disini. Ada kapak persegi, flake, dan lain-lain. Lokasinya sekitar cabbenge, ternyata dulu cabbenge ini banyak dihuni manusia purba tipe megantropus atau pithecantropus gitu.
Jepret, jepret. Museum ini, dari luar tak tampak seperti museum di Monas sana, atau museum Fatahillah di jawa sana. Dari luar museum ini lebih terlihat seperti bangunan masjid kecil. Dan dari dalam terlihat gambar beserta peralatan tempo dulu. Di saat itu guru sejarah aku, paling aktif diantara kami. Beliau bertanya terus, tentang museum ini. pakaian Pak Asiz, guru sejarah aku juga persisi seperti pakaian para arkeolog yang ingin mengadakan perjalan untuk mencari benda bersejarah. Bisa kalian bayangkan? Beliau memakai topi, ransel, celana selutut.
Perjalanan terakhir adalah menuju suatu tempat diperkotaan yakni kuburan para raja Soppeng dan mengunjungi sebuah bangunan tua yang dulunya merupakan benteng pertahanan belanda, bangunan ini juga merupakan sebuah museum kecil ditengah kota.
Capek.....akhirnya selesai juga journey kita selama tiga hari disoppeng, kami kembali ke hotel Aman dan pulang ke Makassar. 
The End


Minggu, 18 Desember 2011

rantai 11-11


Rantai 11-11


Rantai 11-11
Bismillah........inilah dia.....akhirnya datang juga, postingan berantai-rantai, yang namanya rantai 11-11, PR dari Putri Cahaya alias k Maya, alias k’ nurmayanti, alias kakak murabbiyah ku yang cantik ini membuatku kepalaku pusing dan tersenyum. Bukan hanya dari putri cahya, pr ini juga diwariskan oleh k’ bianglala Basmah, walah, 2 sekaligus, wkwkwkwk
Apa itu? rantai 11-11, kutukan? Bukan tapi mirip, heehehe peace kak maya (º‚ºV)  k Basmah hanya bercanda. Rantai apa? Entahlah aku tuga tak  terlalu menger. Satu hal yang begitu pasti dari tugas ini....
Ini tugas yang aneh-aneh tapi lucu, tapi menyenangkan, tapi asik, tapi spesial, tapi unik, tapi, tapi,tapi...... dan entah apa istilahnya. Kata Putri Cahaya jawab aja, baiklah.
Tapi kenapa harus 11 yah?? Kenapa nggak 5 atau 8 atau 17 aja(kalo 17 kebanyakan kali yah, kepalaku makin puyeng nanti hehe), wkwkwk, yah sudahlah tidak perlu dipertanyankan. Walah lama yah, kapan nih 11 hal tentang aku, sabar-sabar aku masih mau bercekcok ria dulu. Yang penting “jawab saja”.
Hm.....inilah dia enjoy bacanya yah..selamat membaca uraian yang Gak Jelas dari ku, cahaya pelangi.
11 Hal tentang aku
1.      Tas Pink cokelat, tempat pensil Biru
Inlah dia barang yang selalu kubawa kemana-mana. Dia penggemar setiaku, hehehe, habis selalu ikutin aku sih!  Dia sering menemaniku saat kuabahagia, saat ku tertawa, saat kumenangis fufufufu,heheehe (͜ ᵔᵔ) . tas ini juga multifungsi loh.(ºơ º) Mau tau? Mau tau fungsinya apa aja?  saat dipete-pete dia bisa menjadi sandaran empuk, saat ku kehujanan tas ini bisa jadi payung. Saat aku tidur dikursi tas ini bisa jadi bantal, saat ku dicari orang, orang bisa mengenaliku  dari belakang dengan melihat tas ini hehehe banyakkan fungsinya.     mungkin dia punya segudang cerita bersamaku, (walah sok  ~( ͜ᵔᵔ) ~)
Tempat pensil biru langir ini adalah tempat pensil favoritku, banyak ruangnya, bisa digunakan menyimpan dompet, terlebih lagi warnanya biru, biru adalah warna favoritku. Biru langit, aku nggak perlu cari kemana-mana lagi, warna ini selalu ada dilangit saat pagi hari saat awan gelap tak menutupinya. Tempat pensil ini juga sering kubawa-bawa, dia selalu ada disaat penting, saat tryout, lomba, belajar, ya iyalah diakan selalu menyimpan pulpen, stabilo, pensil dll.

2.      GR
Wow....apanih maksudnya??? ˁºoº˥. Kalian ssendiri apa? Hmm....sebenarnya sih bisa dibilang terkadang aku oranganya ke GR-an. (jadi malu ( ͜ºº˥˥) , tapi apa boleh buat ini fakta tentang aku, hehehe. Harap dimaklumi saja). Heehehehe...huawk...jadi harap yang tahu ini nggak buat aku ke GR-an aja. Aku ngga mau terlalu menyinggungnya terlalu banyak. Aku biasanya GR, kalau orang bilang tentang manis, pasti yang mereka bahas itu aku. Walah GR tingkat tinggi, maklum sok kemanisan .heehe, hihihi, hohhoohoho.

3.      “Si Kecil”
Hmm...di antara keluarga aku, yang paling kecil posturnya, pendek yah siapa lagi kalau bukan aku. ƪׂ×ƪ Bahkan adikku yang masih kelas IV SD sudah sama tinggi denganku, wah jadi heran deh keluargaku yang mana kakak, dan adik.heehehehe, kalau aku dibilang adik sih, sebenarnya nggak papa, kesannyakan lebih muda geto.

4.      Laptopku
Kalau nggak ada kerjaan, yah suka kotak katik file dilaptopku. Laptopku pernah jatuh, huawk (׳º׳Δ׳º׳)˩. Hmhmhm, kena marah langsung, semprot mengarah ke wajahku yang murung (º×º) aku tak dapat berkata-kata . seolah tubuh ini mengecil (hhahaha lebay). Untungnya laptopku masih bisa hidup, tapi sayangnya suaranya tak bisa diselamatkan, dia bisu, oh tidak....jangan.... (ºΔº). Nggak bisa nonton film dari laptop ini lagi huawk..huawk..huawk....tapi alhamdulillah, masih banyak yang dapat kulakukan dengan laptop ini. oh iya, perkenalkan nama laptopku “Arini”. Arini said :nice to meet you. Di depan laptop ini ada tulisan Toshiba, jubel, seventeenagers, dan tempelan kecil naruto. Yang membuat warna ngejreng sedikit pada background yang hitam.

5.      Ge Je sifatnya
Ga jelas. Hmm...wkwkwk. kenapa yah? Aku sadar  kok kalau sifat aku itu sering banget berubah, sebentar cerah, nanti mendung, lalu kembali lagi gerimis tapi aku lebih suka pelangi, (apa prediksi cuaca kali yah? Hehe ^,^). Maksudnya, sebentar aku ceriah banget, selanjutnya karena udah tak ada kabar ceriah, raut wajahku jadi tenang. Tak lama kemudian ulangan matematika datang. Huawk....remid (T_T). Raut wajahku jadi mendung deh. Jadi tiap harinya itu kayak nano-nano.

6.      Hujan
Aku suka banget liatin hujan, apa lagi bertahun-tahun yang lalu aku suka main hujan-hujanan bersama teman SD ku. Enak banget tuh yah kalau lagi hujan kita tidur, waduh sejuk dan nyeyangk deh pokoknya. Tapi, sekarang aku udah nggak berani lagi main hujan, karena besoknya pasti hachiiing....bbbeerrrr.. terus aku tambah dibilangi anak TK deh sama teman-temanku (͜ ᵔᵔ)

7.      “Anak TK”
Heits kalau dengar kata diatas, kalian berpikir tentang apa hayo.... (o,O) di sekolah aku dapat julukan Anak TK. Gara-gara tulisan aku yang cantik hehehe (maksudnya kebalikannya dari cantik). Hmm...kalau temanku liat buku catatan aku, mereka samakan dengan buku catatan anak TK. Enak saja! Itu nggak benar (walah sok)....tapi memang benar sih aku sendiri bingung baca catatanku. Tapi sudah lah tak usah dibahas.. ƪƪº×º.

8.      Coklat
Wah...ini dia cemilan yang enak banget. Kalau aku lagi marah, aku pasti makan cokelat. Kalau aku lagi sedih dan galau juga makan cokelat. Udah kebiasaan kali yah, jadi suka makan cokelat.  Tapi beberapa tempo hari lalu gigi aku sakit banget gara-gara cokelat, huawk....sampe-sampe aku ngga mau makan, saking sakitnya, ngga tau berapa kali aku bolak balik masuk kamar mandi buat sikat gigi, sapa tau dengan sikat gigi sakitnya bisa reda waktu itu. tentang skandal ini jadi malu ˩ ͜ᵔᵔ˥. Keep secret aja deh...

9.      Sakit perut
Hmm....ngga tau kenapa yah, kalau aku makan disekolah perut aku sering sakit, tapi kalau ngga makan perut aku sakit juga, ngek.. Jadi kalau aku kesekolah lebih milih makan snack aja, pulang sekolah baru makan berat. ƪºΔº˥.

10.  Biology lovers
Aku suka sama pelajaran biology, suka banget ˥(*,*)˥. Ngga tau kalau aku belajar biology serasa belajar sesuatu tentang diri kita sendiri dan lebih dekat dengan alam (jiah....sok).

11.  “Spirit!!Ganbatte!!Semangat!!”
Hmm..aku selalu bilang swemangat sama orang lain terutama pada diri aku sendiri. Semangat, kata itu sangat sering kukatakan jika aku ulangan, kata itu sering kukatakan jika aku sedang down, setidaknya kata itu memberi sedikit spirit. Selain itu, bukan hanya kata semgangat yang membuatku semangat tapi Bismillahir rahmaanir rahim dan Do’a, kalau lagi ulangan tuh! Dan udah ngga tau harus begaimana bergeraknya dan mengisi ulangan, hal yang sering kulakukan adalah menutup mata baca bismillah, do’a lalu bilang semangat. “SEMANGAT, ANNA”   terkadang kata ini didengar oleh guruku kalau kita ulangan, karena aku duduk dekat banget dengan guruku, paling depan samping guru.

Gimana, maaf yah kalau ongol-ongol. Maklum emang ongol sih!! Hihehihehihehiheee (ketawa versi baru ^^, coba kalian praktekkan pasti lucu,,,ºơº). Maaf juga kalau jayus, karena emang jayus....

11 Pertanyaan untuk Teman Blogger ~
  1. Tuliskan tiga kata tentang aku!
Cahaya, Cantik, Menyenangkan, k’ May udah tiga katakan ƪ ҇  ơ  ҇ ˥ hehehehe.
  1. Jika kamu diberi kesempatan untuk mengambil apapun dariku, apa yang akan kamu ambil?
Apa di’, k’ May knpa aneh-aneh pertanyaan ta’, wkwkwkwkk ˥(*,*)˥. Hmmhmhmhmh, entahlah aku pengen ngambil em.....em.....em.... (penasaran yah, tunggu emmm...yang selanjutnya)
Em.....
Em.....
Em.... (maaf kelamaan nggak tahu apa)
Em...
Em..
Em... (jangan marah yah k’ May)
Em.....
Pengen ambil gantungan kunci k’ maya saja deh, kalau ada aku kan suka banget  koleksi gantungan kunci (walah ternyata jawabannya Cuma ini wkwkwk, peace k’ May)
  1. Apa aku sudah pernah melakukan sesuatu untukmu?
Banyak, k’ buanyak banget....(>,<)kakak ajarin aku, ƪ(ºơº)˥ kakk sering menjawab tanyaku,( ͜º º ) tersenyum, mendengarkan curhatku, etc.
  1. Apa target utamamu di tahun 2012 mendatang InsyaAllah?
Pengen menjadi Anna yang lebih baik, lebih saleh, lebih belajar untuk husnuzzan, sabar, lebih kalem, dan lebih cerdas dalam hal agama dan lainnya.
  1. Benda apa yang kamu inginkan -harganya murah- tetapi kamu belum memilikinya?
Entahlah buku catatan kecil, untuk mengtur jadwal mungkin
  1. Apakah kamu ingin bertemu denganku?
Bangets.......aku sangat teramat merindukan cahaya emas sekali (nggak efektif banget yah kalimatnya, kalau ada ibu Sumi dikasih nol pasti). K’ kapan kita bisa ketemu, semoga Allah cepat mempertemukan kita. aamiin
  1. Apa penyesalan terbesar dalam hidupmu?
Ketika mengetahui sesuatu yang buruk untuk diriku lantas aku masih mengerjakannya.
  1. Mau ditraktir makan apa?
Makan bakso
  1. Jika aku menghilang, apa yang akan kamu lakukan?
Hal yang pertama kulakukan adalah berdo’a pada Allah semoga k’ Maya kembali, kedua menangis, menangis, menangis sampai banjir satu kampung (hehehehe lebay) ketiga mencari cahaya emasku k’ maya  aku ingin terus mencarinya hingga ia kembali (hehehe alay) uhibbukifillah k’ May. K’ kenapa pertanyaan ta seperti ini, bikin khaawatir aja....nggak ada apa-apakan k’ May?
  1. Apa kamu mau membeli bukuku?
Iya insya Allah kalau aku punya uang
  1. Pernahkah terpikir untuk mendonorkan organ tubuhmu ketika kamu meninggal?
Aku ingin melakukannya, insya Allah. Dan semoga ketika aku mendonorkan organ tubuhku, orang itu dapat memanfaatkannya dengan baik

  
Pertanyaan k’ Basmah
1. Bagaimana kabarmu hari ini?
Alhamdulillah bi khoir k’ ƪ(^,^)ʃ
2.    Menurutmu, termasuk tipe apakah aku dan berikan alasannya? (Koleris/Sanguinis/Melankolis/Plegmatis)
Hm....hm....hm....melankolis deh kayaknya, hehehe
3.    Apa yang ingin kamu berikan di hari bahagiaku (baca: Pernikahan)?
Buku cantik dan indah, entahlah aku suka sama buku tulis cantik dan indah jadi nanti aku mau kasih orang juga buku cantik dan indah
4.    Alasan apa yang membuatmu ingin bertemu denganku?
Hm...rindu,rindu, rindu
5.    Jika kamu diberi kesempatan untuk membahagiakan seseorang sepenuhnya, siapakah orang itu?
Ibuku dan ayahku
6.    Apakah kamu begitu menikmati masa-masa sekolah?
Yah gitu deh k’, nikmati aja, Cuma kada kecekek sama tugas pak Safar yg masya Allah banyaknya,..
7.    Jika suatu hari nanti kamu dipertemukan dengan seorang guru SD yang pernah bersikap tidak menyenangkan hati, apa yang kamu lakukan?
Devil version: Hehehe pertama, aku akan senyum,senyum ngaak jelas. Kalau dia nggak kenal aku, mendingan nggak usah disapa (hahahaha) lalu lari... ƪºơº˩. kalau dia kenal aku, yah tentunya disapa, masang tampang senyum, senyum angelic geto...hehehehe ini devil version yang nggak bakalan aku lakuin Cuma mau tulis-tulis aja.
Anna version:pertama, aku senyum, menyapa “ibu, ini anna. Apa kabar,bu?” ucapku. Terus ibu gurunya bilang “anna yang mana yah?” jgerrr..wadowh..aku sudah dilupakan. Terus aku jawab lagi “ini bu alumni SD dulu” lalu ibu itu menjawab lagi “oh..iya sekarang ibu ingat” tapi pasti ingatannya samar-samar.(º‚º) tapi biarlah. Langkah kedua aku mencoba untuk melupakannya, anggap saja nggak pernah terjadi apa-apa.

8.    Apakah kamu ingin terlibat dalam cerita di blogku?
Iya eh...tidak....eh..tergantung ceritanya apa dulu jika dikisahkan aku sebagai tokoh yang tergolong protagonis, mau bangets. Tapi jika aku tergolong tokoh yang antagonis, mendingan di ganti aja tokohnya, hehehehe peace k’ basma    (҇  ҇ ҇ V)
9.    Apa bunyi sms mu terhadapku jika mendengar berita aku jatuh cinta pada seseorang?
Entahlah.....mungkin ini “k’ basmah siapa dia? Ciecie semoga Allah membuat kalian berjodoh lalu menikah,aamiin”heeeeehehehehee
10.  Hal apa yang tersulit ketika kamu menghadapiku?
Tidak tersenyum, ketika aku bertemu k’ Basmah lalu tidak tersenyum aneh bangets rasanya
11.   Sifat buruk apa yang ingin kamu musnahkan dalam dirimu? Gak jelas, panikan, GR

11 Hal yang ingin kutanyakan
1.      Jika aku adalah benda, kamu mengasumsikan aku seperti benda apa? Kenapa?
2.      Menurutmu kenapa nama blogku cahaya pelangi, kenapa nggak biru langit aja?
3.      Kenapa orang gila dikasih nama orang gila yah? (pertanyaan apa ini!! ƪ ҇ơ  ҇)˥ nggak usah protes jawab aja)
4.      Apa hal terindah dalam hidupmu? Jelaskan! (kayak kasih soal aja)
5.      Ibu, ibu, ibu bagaimana kabar ibu kalian? Salam yah, apakah kalian sudah membuat ibu kalian bahagia hari ini?
6.       Ayah,bahaimana kabar ayah kalian?  Salam buat beliau, apakah hari ini kalian sudah membuatnya bahagia?
7.      Kegalauan yang nggak bisa kalian lupakan apa sih?
8.      Apakah kalian punya lesung pipi?
9.      Gimana kabar kalian?
10.  Kalian suka cemilan apa? Kenapa?
11.  Siapa inspirator terbesar di hidupmu? Kenapa?

Kerjakan pr ini yah....
1.      Nurfitrahmagfirah-daun cinta
2.      Andisa fadhilah-Awan putih
3. K' Maya- kamilau cahaya emas
4. k' Basmah-bianglala Basmah
5. K' Aisyah-bias pelangi
6.Everything you need



Minggu, 20 November 2011

Ya Allah, Jagalah Mereka, saudaraku di sana


Pandanganku terhempas digelapnya malam
Melihat langit bertabur bintang yang seolah bertanya
Kabar apa hari ini?
Indah, melihatnya memang indah
Sekejap, deru kendaraan sering kali berbising
Sekejap, aku bisa saja mendengarnya
Candaan yang memekikkan telinga

Tapi...
Akankah kau mendengarnya, ukhti
Suara guntur tiap malam di langit tak beratap ini
Menderu membuatmu ingin berlari terbirit
Kamuflase yang membuatku, kita, buta akan tempat ini
Seolah tak melihat apa-apa
Tapi ada...

Akankah kau melihatnya, ukhti
Suara tangis di tempat saudara kita bertempur sekarang
Sejauh mata memandang  hanya ada saudara yang sangat kurindukan
Tangannya memar memeluk tubuhnya
Aku rindu padamu, seudaraku

Sungguh
Kuingin berdiri disampingmu,
Menahan keluh kesahmu
membantumu
Gaza, tempat saudaraku itu
Tapi entahlah, pengecutkah diri ini?
Maafkan saudaramu ini yang mungkin buta
Dan hanyut

Tapi satu hal yang pasti
Yang akan selalu aku, kamu, dan kami lakukan
Ya Allah jagalah Mereka, Saudaraku di Gaza
Ya Allah kuatkanlah mereka, Saudaraku di sana
Saudaraku, bersabarlah
Pasti, pasti kita menang
Lihat saja nanti ....

Minggu, 06 November 2011

Seindah Cahaya Pelangi Part. 2


“Riana, kakak mau pergi yah! Kakak harap kamu  baik-baik saja disini yah!” ucap naina dengan lirih, ia memeluk adik satu-satunya yang ia miliki itu.

Koper pink itu tampak rapi, Naina memakai topi  merah yang sering bahkan sangat sering ia kenakan. Di tempat tidur itu, Rianan tampak menggerak-gerakkan tangannya lagi, ia ingin kakannya meraih tangannya itu.
Naina mulai membuka jendela kamar mereka, jendela yang sangat mudah dilewati untuk seorang pencuri. Angin malam mulai masuk dan menusuk relung tubuh gadis itu.
Matanya tertuju pada lukisan pelangi indah yang bertahun-tahun ia persiapkan untuk adiknya, jika adiknya mendapatkan donor mata itu.
Bergerak lagi, Tangan Riana masih tidak berhenti bergerak. Ia mencoba berdiri dan mencari Naina hingga ia terjatuh di lantai. Koper yang baru saja Naina angkat tiba-tiba terjatuh dan mengenai kakinya.
“aduh...sakit.Dasar koper sialan.”
Ia tak memperhatikan begitu banyak tentang koper itu, segera ia berlari menghampiri adiknya.
“ada apa?”ucap Naina
Riana yang terjatuh, segera memeluk kakaknya.
“Apa? Ada apa? Kau membutuhkan sesuatu?”
Riana menganggukkan kepalanya
“Air mungkin,”
Riana menggeleng. Naina terdiam, ia mencoba mencari tahu apa yang adiknya itu inginkan
“apa riana ingin kakak tidak pergi?”
Riana mengangguk. Lutut Riana agak sedikit terluka.
Tak lama terdengar hentakan kaki dari luar kamar mereka. Ibu, itu ibu Riana dan Naina. Suara koper itu ternyata membuat ibunya khawatir. Ibu mereka mendapat Riana sedang terjatuh didekat tempat tidur.
Lagi dan lagi, salah paham terjadi. Naina dituduh lagi sebegai orang yang jahat dan ingin mencelakai Riana.
“Naina, apa yang kau lakukan pada Riana? kau berniat untuk mencelakainya kan? Benarkan?”
“Tidak, bu. Tidak”
Ibu dengan segera menarik tangan Naina menuju lantai dasar rumah ini.
“ini anakmu, ia mencoba untuk mencelakai Riana” Ucap ibu kesal dihadapan ayah naina
“Tidak, yah. Aku tak pernah ingin mencelakakan Riana”
“Alah, sok baik. Dihadapan kami memang tidak, tapi dibelakang kami” bantah ibunya
“tidak, tidak,”bantah Naina lagi lirih
“Kamu tidur diluar sekarang”
“ibu,...”tegur Ayah dengan lantang
“Tidak, Naina tidak boleh tidur diluar. Ibu, selalu mempersalahkan Naina, ibu selalu menghakimi Naina? Sekarang, ayah tanya, apa ibu melihat dengan mata kepala sendiri Naina mencelakakan Riana? Apa ibu pernah meilhat dengan mata sendiri Naina mempermalukan Riana?”
Suasana Hening namun tegang. Ibu tak dapat menjawab
“Tidak, tidakkan? Ibu tidak pernah lihat apa-apa. Selama ini ibu terlalu menyimpan dendam yang ingin ibu lampiaskan pada Naina”
“iya memang benar. Karena semua terlau mudah untuk Naina, kehidupannya, kecantikannya semuanya sempurna.Tapi riana, apa? temanpun tak ada. Aku, aku hanya takut kalau nanti anak ini akan membuat Riana semakin terpojok, aku takut jika ia lupa pada saudaranya”
“Tidak, bu. Aku tak akan melupakan Riana”
                                       ***
Karena konflik semalam, Naina gagal melancarkan kegiatan ‘kabur’ dari rumahnya. Lagi pula, Naina kembali menjernihkan pikirannya bahwa itu  bukanlah niat yang baik dan cara itu tak akan menyelesaikan masalah.
Kebisingan sekolah kembali menyapa dirinya. Disana teman-temannya sedang berkumpul. Sedari tadi Naina duduk diam termenung.
“Naina kenapa yah” bisik teman Naina, Rio
“Tau, mikirin kamu kali” balas, Tia
“Ah...serius nih!  Dari tadi naina hanya diam nggak jelas gitu!”
“Kalo gitu samperin aja, susah banget sih!”
Teman Naina pergi menghampirinya. Mereka berusaha menghibur Naina. Meski tak mengalami perubahan raut wajah pada naina.
“Oh Naina mengapa kau terus bersedih?”
Tia mencoba untuk menghibur Naina menggunakan boneka tangan yang ia miliki.
“aku tidak yahu, mengapa aku sedih”
“Jelek deh kalau sedih, Kamu tahu nggak mata kamu itu besar banget kalau dibandingkan mata kamu kalau nggak sedih. Hidung kamu lebih besar dan merah kalau lagi sedih. Senyum dong Naina” Kata Tia lewat boneka tersebut
Tak lama Naina tersenyum. Pikiran Naina melayang memikirkan Riana. Riana tak pernah merasakan indahnya memiliki teman. Di sekolah luar biasapun, Riana memiliki sedikit teman.
Naina meminjam boneka itu. ia membawa boneka tersebut pulang kerumah.
“Riana ini kakak punya boneka, ini pegang yah! Namanya Si Puca”
Riana memegang boneka tersebut,  terlihat senyuman di bibir Riana.
“Halo namaku Puca, kamu cantik deh kalau senyum, senyum dong!” kata  Naina merubah suaranya seolah-olah Puca sedang berbicara
Di luar sana sedang Hujan, mereka berdua tengah bermain dengan boneka itu. tanpa sengaja ibu Naina dan riana memperhatikan dari balik pintu, pintu kamar mereka tidak tertutup rapat. Sehingga ibunya dapat memperhatikannya dengan mudah.
Senyum, akhirnya ibu mereka tersenyum karena Naina. Tak lama ibunya pergi.
Hujan telah berhenti, Naina berniat membawa Riana kesuatu tempat. Yah, Naina membawa Riana pergi kesuatu tempat menggunakan kursi roda, di dekat danau.
“Riana, tempat ini sangat indah. Kakak berharap suatu saat kamu bisa melihatnya. Pasti, kamu pasti akan melihatnya.”
Tangan Riana memegang kuat Naina
“Riana, bagaimana mendeskripsikannya yah? Aku ingin Riana tahu betapa indahnya Pelangi yang muncul setelah hujan. Di langit sana ada pelangi. Indah sekali.
“pelangi itu berwarna Merah, dibagian atasnya, dibawahnya ada warna kuning, hijau,biru, hingga ungu. Diatas langit yang masih berwarna abu-abu, saat pelangi muncul kesejukan juga muncul, angin bertiup lembut, dan saat pelangi muncul aku selalu teringat dengan adik kakak, Riana Pelangi Muchlis”
“suatu saat Riana datang yah ketempat ini!”
Naina memgang kepala Adiknya itu dengan lembut, sambil menatap ke angkasa.
Hujan, ternyata hujan masih ingin Turun. Naina tiba-tiba saja Panik. Ia tak ingin adiknya sakit. Dengan segera, ia melarikan Riana menuju rumah. Semakin lama hujan semakin deras, jaket yang Naina kenakan ia lepas untuk melindungi Riana. Ia  menutupi kepala Naina dengan jaket itu.
“Maaf yah riana, kakak tidak sengaja. Kakak pikir hujan sudah berhenti”
Pikiran Naina perlahan menjadi semakin linglung, ia takut jika ibunya akan semakin marah. Di satu sisi ia juga takut jika kondisi Riana akan semakin buruk.
Ia masih tetap berusaha untuk Melindungi adiknya, Ia berusaha meniggikan dirinya agar ia bisa menutupi kepala adiknya, agar tidak terlalu basah.
“Tenang yah, adikku kita hampir sampai” ucap Naina lirih
Riana memegang tangan Naina dengan erat
Setibanya dirumah, Mereka tiba dengan basah kuyup.
“Naina, kenapa adikmu seperti ini! Ibu pikir kamu sudah baik, ternyata...”
Tamparan mendarat dipipi Naina yang basah. Benar dugaan Naina ibunya semakin marah.
“Maafkan aku ibu....”Ucap Naina lirih
Usaha yang selama ini ia bangun agar ibunya menyayangi dirinya seolah runtuh dengan perbuatannya yang baru-baru saja.
Naina berjalan menghampiri Riana, ia ingin memeluk Riana, meski terasa tubuh Naina sudah sangat lelah. Namun, tak sempat ia memeluk Riana ibunya menghalanginya.
“Sudah pergi kamu,...”
Ibunya masih sangat jengkel dan menodorongnya agar jatuh.
“II..bu jangan....”
Suara itu, Riana berbicara. Akhirnya riana berbicara
“aapa?Riana kamu berbicara sayang” kata Ibunya
Alangkah senangnya Naina, ia berdiri dan ingin memeluk adiknya itu. namun lagi, lagi ai disuruh pergi oleh ibunya.
“sudah pergi...ini semua karena kamu”kata ibunya
Naina segera berlari ditengah hujan yang mengguyur kota itu.
“Ya Allah, apa salahku?kenapa ibuku seperti itu. Ibu, maafkan aku, aku tak bisa menjadi anak yang berbakti bagi ibu, terlalu banyak yang kuharapkan dari ibu. Kasih sayang, mungkin itu terlalu mahal untukku” desah Naina
Ia terus berlari entah mengarah kemana
“Ibu, aku ingin ibu tahu kalau Aku sayang sama Ibu,  Aku sayang sama Riana, Dia adalah Cahaya pelangiku, Riana adalah adik yang terbaik untukku, terima kasih ibu” lanjut Riana
Sambil berlari ia melontarkan kata-kata seperti itu.
“Ibu, suatu saat nanti aku ingin membahagiakan ibu, entah dengan cara apa.”
Ternyata, dari kejauhan ada mobil yang melaju dengan cepat yang tak sengaja menabrak Naina. 

Terlihat orang berpakaian serba hitam di depan kuburan makam itu. Itu makam Naina, gadis yang berparas cantik yang telah meninggalkan keluarganya.

Sebelum meninggal di rumah yang bergaya eropa itu.
“kak Naina tak pernah menyiksaku. Ia selalu membuatku senang, ia selalu mengajariku,bu” kata Riana lirih
“Kak Naina yang selalu berusaha membahagiakanku disaat aku tengah sepi. Kak Naina adalah kakak terbaik yang kupunya, hanya ada satu dan tak pernah tergantikan untukku” lanjut Riana
“Kak Naina selalu menjadi sahabat terbaik untukku, dia selalu cerita tentang teman disekolahnya yang lucu, Kak Naina melakukan semuanya denga tulus. Tapi, ibu mengapa ibu selalu menuduhnya yang tidak-tidak?” lanujt Riana

Di depan kuburan itu, Terlihat seorang gadis yang memeluk batu nisan Naina.
“Kak riana, jangan pergi” itu adiknya
Kini ia mampu melihat angkasa yang indah

Sebelum meninggal di rumah bergaya eropa itu.
“Apa? Jadi selama ini ibu salah paham. Naina maafkan ibu nak”
Ibu Naina dan Riana pergi keluar mencari Naina. Ibu Riana berlari sekencang yang ia bisa, ia sangat takut jika maafnya tak tersampaikan dan memang sudah tak tersampaikan.
Ia mendapati Naina tergeletak dijalan dan berlumuran dara pada bagian kepalanya. Naina segera dilarikan kerumah sakit.
“Naina sudah tak dapat diselamatkan lagi”kata Dokter

Di depan kuburan itu, ada ibunya yang tak hentinya menangis.
“Naina Maafkan ibu nak” desah ibunya disamping ayah

Di rumah sakit itu,
“Jangan, jangan sakiti Naina lagi. Ia sudah cukup menderita. Biarkan matanya tetap disitu”Ucap Ibunya
“Ibu, Naina pernah bilang jika bisa ia ingin mendonorkan matanya untuk Naina” ucap ayah
“Tapi, yah....Naina...” ucap ibunya
“Naina tak merasakan apa-apa lagi sekarang”
Yah, mata itu didonorkan untuk Riana, kini riana dapat melihat.

Di depan danau,
“kak ini kan tempat indah itu? Ada pelangi kak disana. Iya, benar sangat indah. Cahaya pelangi memang sangat indah. Tapi kakak masih jauh lebih indah, kak aku sayang sama kakak. Ibu juga, ia sangat sayang sama kakak.” Ucap Riana
saat pelangi muncul kesejukan juga muncul, angin bertiup lembut, dan saat pelangi muncul aku selalu teringat dengan adik kakak, Riana Pelangi Muchlis
 “Saat pelangi muncul kesejukan juga mucul, angin bertiup lembut, dan saat pelangi muncul aku selalu teringat dengan kakakku, Naina Cahaya Cyntia Muchlis” lanjut Riana
“Kak, aku beruntung punya kakak seperti kak Naina”
The End