Minggu, 18 November 2012

Lama...

Bismillah...
serasa lama skali tak datang ke rumah maya ini. Apa kabar sist?
baik-baik ajakan? Aamiin
sebenarnya sih, aku ingin membuat pengakuan
'kenapa aku tak pulang-pulang ke rumah maya ini?'
dan baru sekarang nongolnya
 what?
aku nggak sibuk-sibuk amat
nggak ada urusan yg terlalu penting
aku hanya baru rindu sekarang
tapi, Insya Allah
aku bakalan rajin-rajin pulang ke rumah ini nanti...
hehehehe
(tulisan apa ini???wkwkwk)

Sabtu, 25 Februari 2012

Sebenarnya, kenapa langit biru?

bismillah,
hei hei hei blogku lama tak berjumpa, lama tak memelukmu lama tak, tak,tak, tak, tak, curhat padamu. hehehehe
Sebenarnya, aku bingung dengan blog ini mau curhat ditempat ini takut kebongkar,hahaha jadi mendingan corat coret aja deh. oh iya. namaku berubah, jadi langit Biru.
kenapa mesti langit biru? karena langit biru itu cantik, indah. selalu seperti itu. iya benar, langit selalu seperti itu selalu berwarna biru, dia selalu apa adanya, meski yang lainnya berjalan alias berotasi dia tetap berwarna biru.
terkadang orang, selalu tak memperhatikannya, karena dia begitu-begitu saja, tak berubah. iya, tapi jika kita rehat sejenak melihat keatas bersandar di pohon palem yang indah dan menengok keatas.
Yah,ya, ya, Masya Allah sekali ciptaan Allah. Masya Allah indah sekali, terkadang langit itu bisa menenangkan pikiran, entah mengapa aku juga tak tahu apa alasannya.
Masya Allah, Langit-langit, langit, langit.

There you see
there's no mistake in front of the window
there you see
every painting looks so perfect
there you see
there's no wood to stand it
there you see
it stand so strong, with out anything
and there you see
it's a perfect creation by Our God, Allah Ta'ala
It's a blue sky

yah Masya Allah, coba kita rehat sejenak menengok betapa maha dahsyatnya ciptaan Allah Ta'ala. Sudahkah?
Cantiknya, Indahhnya, Masya Allah

Sabtu, 28 Januari 2012

Aku Mencarimu, Hatiku


Aku mencari....
Mencari kakiku yang akan kupijakkan entah dimana
Aku mencari...
Mencari hatiku yang entah akan kuhias dengan kehidupan yang seperti apa
Aku mencari, mencari, mencari
Aku mencari Anna yang sedang bersembunyi jauh di dalam sana
Aku mencari Anna yang kukenal dulu
Aku mencari diriku yang perlahan terkikis oleh hembusan waktu
Dan terhempas di tempat asing yang melukai lutut dan tubuhku
Aku mencari
Dimana?dimana?Dimana?
Anna yang dulu
Dimana?dimana?dimana?
Anna yang kukenal dulu
Aku mencarinya
Ia masih hidup?
Tentu saja, ia hanya tertidur
Atau mungkin sedang berselimut ditengah hujan yang menerjang di dalam sana
Atau mungkin juga ia sedang kedinginan,
memeluk tubuhnya dengan tangan yang tak cukup besar ini
Anna bangkitlah
Diri kau bangkitlah! Bangkit! Ayo bangkit!
Kau tak seperti ini,
Kau, kau tak seperti ini, tidak!tidak! tidak!
Aku merasakannya, hati ini
Sekarang kutelah menemukannya
Hatiku, hatiku, hatiku
Aku ingin kau tak seperti ini,
Kembali, kembali, kembali
Takkan lagi, takkan lagi kubiarkan ia bersembunyi
Akan kupegang erat dirimu,
Tanganku tak akan terlepas, tak kubiarkan ia terlepas
Plin plan pergilah kau, tegas kembalilah kau
Galau pergilah kau
 senyuman, keceriaan, semangat kemari, kemari kembali isilah hariku
awan gelap menghilanglah kau dari hatiku
mentari, pelangi, awan putih hiasi hatiku lagi, harus!
Kakiku telah terlihat lagi,
Merapat ke tanah, ketempat yang kukenal
Anna kembali, diriku aku merindukanmu
Hatiku, tenanglah aku mencoba mencucinya dengan kebeningan air
Tenanglah, hati ini Insya Allah akan terhias dengan kehidupan yang diinginkan-Nya
Aku berusaha, semua akan kembali, pasti, pasti kembali, Benarkan?
Benar dong!!!  ƪ^,^/

Hati Ini Tak Sedih, Tak Ingin Lagi Bersedih


Bismillah
Hari Sabtu tiba, jreng, jreng, jreng, ƪ(º‚º)˥
Yah Masya Allah, hari itu tiba, setelah tujuh hari libur nggak jelas dan bertengger dirumah dengan kesibukan-kesibukan eh salah...maksudnya dengan sok kesibukan, hahaha.
Akhirnya hari yang membuat kalangan anak SMA cenat-cenut (hehehe) hari apakah itu? ulangan? Bukan. Hari ini adalah hari penerimaan rapor. (apakah kalian telah menduganya?) Yah, bertepatan dengan hari itu, Musyawarah rohis disekolahku dilaksanakan. Kemarin malam telah ada pemberi tahuan sebelumnya, jika musyawarah ini insya Allah dilaksanakan pukul 7 pagi. Hehehe, tapi  apa yang terjadi saudara-saudara? wadowh...aku bangun jam 8 pagi, jadi aku datang dengan keterlambatanku tapi parahnya lagi aku baru tiba disekolah jam 9 pagi.(sesungguhnya aku begitu membenci tren ngaret sekarang, namun mengapa sekarang aku terjerat dalamnya?) Hahaha,..dengan gaya senyuman dan cengar-cengirku aku langkahkan kaki ini ke mushollah
Apa yang terjadi, saudara-saudara? Ternyata, saya tak terlambat-terlambat amat...hehehe disana masih sedikit orang, masih ada yang lebih terlambat dari saya, hehee. Masya Allah, dan untungnya aku juga nggak ditanya “dek, kenapa telat?” jika ditanya seperti itu mungkin jawabanku seperti ini. “eng....itu k’ terlambatka bangun tadi hehehe
Diskusi mengenai AD-ART rohis disekolahku telah berlangsung, tak lama K’ bianglala Basmah datang, dewan penasehat yang begitu kurindukan. Ya Allah terima kasih telah mempertemukan kami kembali. tak lama, Andisa si awan putih juga datang, dari kejauhan aku melambaikan tangan, senyumnya yang terlihat kaku tapi manis (kalau nebaca ini Andisa semoga ndag besar ji kepalanya, hehehe). Berjabat tanganlah kami. Mungkin sekitar setengah jam atau mungkin tak cukup Andisa disuruh pulang lagi, yah...padahal aku baru saja bertemu dengannya, baru melepas rindu ini. Ia meninggalkan bayangannya disampingku.
Lanjut lagi diskusinya, tapi sebenarnya sudah banyak terdengar suara sumbang dimana mereka mengkhawatirkan rapornya. Aku juga merasakan hal yang sama, mana pertemuan guru di aula telah selesai, itu berarti orangtua sudah bisa mengambil rapor anaknya.
“kenapa belum ada?”
Dari tadi, aku sibuk menerawang ke depan aula. Ibuku belum datang, dan teleponnya juga belum ada.
“mana?mana?mana?”
Aku mulai khawatir, teman-temanku sudah mendapatkan rapornya. Tapi ibuku tak kunjung datang. Di saat yang sama AD-ART masih berlangsung.
“jadi rapart ini saya tunda” kata kakak ikhwan dari balik tirai alias hijab
Ya Allah terima kasih, rapatnya ditunda. Aku pengen mencari ibuku, aku mulai berjalan keliling didepan ruang guru aku mulai menelfon sana-sini ternyata ibuku tak membawa HP-nya, jadi saya bertongkol di depan ruang guru saja.
“anna...anna”
 Itu suara ibuku, aku berbalik-balik, mana ibuku yah? Aku balik ke belakang, oh itu dia, ibuku. Haha...hati ini terasa lega.
Aku dan ibuku masuk ke Aula, menerima raporku. Ya Allah, kenapa banyak yang turun sementara hanya beberapa yang langsung naik drastis?
Sebenarnya, aku ingin banget menangis saat itu. temanku yang mendapatkan nilai dengan cara yang tidak halal nilainya bagus-bagus.
Kenapa aku yang berjuang keras belajar hingga tidur hanya setengah malam mendapat hasil yang seperti ini, sementara temanku yang tidak belajar dengan lenggak lenggoknya mereka membuka contekan di HP, label, dll hasilnya tinggi-tinggi.
Tersbersit kata itu pada benakku. Berulang kali kuucap astagfirullah, tapi tetap saja hati ini sangat sedih. Adapun, temanku yang mengganggapku pelit, dan menilaiku buruk, bureng, dll. Membuatku bertanya, kenapa semua seolah terbalik.
Kenapa menyontek dijadikan tradisi pembodohan dinilai baik. Sedangkan, orang yang mengerjakannya dengan niat baik dinilai buruk oleh temanku. (sungguh ironis).
Aku terpaksa harus pergi ke sentral untuk menemani ibuku belanja. Selama perjalanan, meski aku berusaha tak meneteskan air mata, namun tetap saja air mata itu turun. Berulang kali ku ucap astagfirullah pada diriku untuk menjernihkan pikiranku kembali.
Lama,lama,lama aku teringat pada hadits ini
Rasulullah  bersabda:
“perhatikanlah orang-orang yang berada lebih rendah darimu, dan janganlah engkau melihat orang yang berasa diatasmu karena sesungguhnya itu lebih pantas untuk membuatmu tidak menyepelekan nikmat Allah yang ia karuniakan pada mu” (HR Bukhari dan Muslim)
K’ Maya pernah mengatakannya pada waktu tarbiyah. Hadits ini membuatku lebih tenang, air mataku mulai berhenti mengalir, hehehehe. Ya Allah terima kasih, Engkau memberiku petunjuk untuk mensyukuri nikmat ini.
Masih banyak temanku, yang nilainya juga turun dan masih banyak juga temanku yang nilainya lebih rendah dariku. Capek ini leher melihat ke atas terus, hahahaha, coba tengok kebawahmu, aku hanya melihat kakiku. Hehehe Maksudnya coba tengok orang yang lebih rendah nilainya.
Tapi masih sakit, dalam sini masih terasa sakit. Aku teringat lagi kalau fathimah (temanku) pernah bilang bahwa
Allah Ta’ala tak melihat hasil tapi melihat proses meraih hasil itu
Jika dianalogikan, bisa seperti ini: tak penting nilai tinggi itu jika kita mendapatkannya dengan cara yang tidak halal. Allah melihat proses, iya Allah melihat proses.
Wajah ini mulai tersenyum, langit mendung dihatiku sudah mulai reda. Jika saja ada Al-Qur’an waktu itu pengenka bacaki.
Tiba di sentral, ibuku sibuk beli pernak pernik, hahaha.
Hati ini tak sedih, hati ini tak ingin lagi sedih. Aku yakin dan percaya Allah Ta’ala itu adil, Allah Ta’ala itu baik, Allah Ta’ala itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Allah tak memberi apa yang kita inginkan, tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan
Siapa tau saja jika nilaiku tinggi aku akan sombong, siapa tau saja jika nilaiku tinggi aku malah tak bersemangat dan lalai. Apa yang harus kulakukan sekarang adalah lebih semangat lagi, lagi, lagi dan lagi akan kubuktikan aku bisa tanpa Nyontek, aku mampu mengimbangi kalian tanpa Nyontek, Insya Allah pasti Bisa!!!aku bisa karena Allah Ta'ala
Hati ini sungguh tak ingin terpuruk dalam kesedihan yang tak penting. Buka matamu, jreng...jreng...jreng... ƪ(*,*) ̸. Masih banyak yang lebih baik yang penting untuk ku kerjakan, pikirkan, dan perjuangkan. Wahai diri semangatlah! Anna Semangat!!!

Jumat, 20 Januari 2012

Lorong-lorong Sempit


Bismillah
Tempat ini sangat luas
Namun perlahan terkikis oleh waktu
Tempat ini sangat indah
Namun perlahan semua berguguran
Terhempas di tanah yang gersang
Tempat ini, aku suka
Namun perlahan terasa asing
Tempat ini memusingkanku
Namun aku masih ingin berjalan di sini
Masih belum terlihat ujungnya
Iya perlahan tempat ini menjadi lorong sempit
Nan gelap, cahaya perlahan meredup
Aku butuh lentera
Tempat ini tak seindah dulu
Aku ingin kembali ke sana
Tapi aku harus terus berjalan disini
Iya, diujung sana masih ada yang lebih indah lagi
Di ujung sana masih ada yang seindah tempat indah dulu
Lebih indah, lebih menawan
Aku terus berjalan
Lorong sempit ini membuatku sesak
Tapi, tak urung jua
Aku tetap melangkah
Lentera di hatiku masih ada
Cahayanya masih ada
Meski tempat ini gelap
Aku yakin masih ada cahaya
Pasti masih ada
Ya Allah bantulah kami sampai ke ujung sana
Ujung yang Engkau Ridhoi
Bantulah aku, kami, meski kaki ini terasa luka
Bantulah hamba, meski air mata ini tak henti mengalir
Bantulah hamba, ketika mereka ingin tetap disini
Bantulah kami hingga tiba dengan selamat di sana